MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
Disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Berbasis ICT
Dosen Pengampu : Agnes
Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., MT., M.Sc.
Disusun oleh :
1. Utami
Saraswati 131134020
2. Yohanes
Sigit Tri Wahyudi 131134036
3. Agustinus
Nugrahanto 131134097
4A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Strategi pembelajaran adalah pola umum interaksi
guru-siswa dalam mencapai tujuan. Terdapat dua strategi pembelajaran yaitu
strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Dalam strategi
pembelajaran yang berpusat pada guru, guru merupakan fokusnya yang bertindak
mengarahkan belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan. Untuk membantu
guru dalam mendekati situasi belajar diperkenalkan model perencanaan ASSURE.
Model tersebut membantu guru menentukan
teknologi dan media yang bisa diterapkan. Dalam strategi yang berpusat
pada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan panduan saat
para siswa terlibat dalam aktivitas dan pengalaman belajar yang diarahkan oleh
siswa.
Seluruh pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan
cermat. Mengajar dengan tekhnologi dan media pembelajaran tentu saja tidak dikecualikan.
Beberapa aspek dari pengajaran dan pembelajaran telah konsisten bertahun-tahun,
seperti tahap-tahap progresif atau “kegiatan instruksional”. Penelitian telah menunjukkan
bahwa mata pelajaran yang dirancang baik diawali dengan timbulnya minat siswa dan
kemudian berlanjut pada penyajian material baru, melibatkan para siswa dalam praktek
dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan kegiatan tindak lanjut
yang relevan. Model ASSURE menggabungkan semua kegiatan instruksional itu.
Model ASSURE dirancang untuk membantu para guru merencanakan mata pelajaran
yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas.
II.
Rumusan Masalah
1. Apa
strategi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD ?
2. Bagaimanakah
memilih strategi, tekhnologi, media, dan materi dalam model ASSURE ?
III.
Tujuan
1. Mengetahui
strategi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD.
2. Cara
memilih strategi, tekhnologi, media,dan materi dalam model ASSURE.
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Belajar
Kooperatif
Penelitian telah
lama mendukung pernyataan bahwa para siswa belajar dari pelajar lainnya satu sama lain ketika
mereka mengerjakan proyek sebagai sebuah tim. Belajar kooperatif merupakan
strategi pengelompokkan di mana para siswa bekerja sama untuk saling mendapat
keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya. Kelompok belajar kooperatif
membutuhkan beberapa hal agar berhasil, yaitu :
a.
Para
anggota yang memandang peran mereka sebagai bagian dari keseluruhan tim
b.
Keterlibatan
interaktif di antara anggota kelompok
c.
Akuntabilitas
individual dan kelompok
d.
Anggota
yang memiliki keterampilan antarpersonal dan kepemimpinan
e.
Kemampuan
memahami belajar personal dan fungsi kelompok
Para pendidik
meyakini bahwa situasi belajar kooperatif mirip dengan keharusan kerja sama
sosial di dunia kerja di masa depan. Kompetisi dalam ruang kelas mengganggu
belajar siswa satu sama lain, sementara pembentukan kelompok kooperatif
memungkinkan para siswa mendapatkan pengetahuan satu sama lain.
Anda bisa
menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan belajar spesifik akan tercapai. Kelompok-kelompok belajar kooperatif ini
bisa bersifat formal dan informal. Kelompok yang bersifat formal adalah
kelompok yang dibuat di kelas, sedangkan yang bersifat informal kelompok yang
dibuat oleh siswa sendiri dengan bekerja sama dengan siswa lain untuk
meningkatkan pengalaman belajar.
Belajar
kooperatif tidak hanya dengan mendiskusikan materi teks dan menyaksikan media
tetapi juga dengan membuat media,
misalnya dengan membuat presentasi video.
Keuntungan :
-
Manfaat
belajar. Mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang beragam memberikan
keuntungan bagi seluruh siswa.
-
Formal
atau informal. Kelompok bisa bersifat formal atau informalberdasarkan kebutuhan
belajar.
-
Kesempatan
belajar. Kelompok berjangka panjang bisa dibuat, yang menciptakan kesempatan
belajar yang beragam.
-
Area
konten. Seluruh area konten bisa disertakan dalam aktivitas belajar kelompok.
Keterbatasan :
-
Keterbatasan
ukuran. Kelompok harus tetap berukuran kecil, sebab jika tidak, belajar akan
menjadi tidak seimbang.
-
Berpotensi
berlebihan-digunakan. Sebagai sebuah strategi, belajar kooperatif bisa
digunakan secara berlebihan dan bisa kehilangan keefektifannya.
-
Keterbatasan
anggota kelompok. Pengelompokkan berdasarkan satu kemampuan saja tidak
meningkatkan kesempatan belajar bagi seluruh anggota.
Cara
penerapan :
Guru menyiapkan kartu dengan symbol yang berbeda
antara 2 sisi, pada sisi pertama diberi simbol angka dan yang sisi satunya
diberi simbol gambar. Masing-masing siswa mendapatkan 1 kartu. Setelah itu
siswa berkumpul dalam kelompok sesuai dengan sisi gambar yang sama dan menghafalkan
anggota kelompoknya. Kemudian, siswa berkumpul sesuai dengan sisi angka yang
terdapat dalam kartu dan mempelajari materi yang diberikan oleh gurunya dimana
setiap angka memiliki materi yang berbeda-beda. Setelah selesai mempelajari
materi, siswa kembali berkumpul dengan kelompok awal yaitu kelompok yang sesuai
dengan sisi gambar. Dalam kelompok tersebut, siswa saling mengkomunikasikan
materi yang telah dipelajari.
II.
MEMILIH STRATEGI,
TEKHNOLOGI, MEDIA, DAN MATERI
Dalam
menyusun mata pelajaran yang efektif yang mendukung pembelajaran melalui penggunaan
tekhnologi dan media yang sesuai adalah pemilihan strategi, tekhnologi, dan
media pengajaran, dan material mata pelajaran secara sistematis. Panduan untuk melengkapi
setiap aspek dalam proses pemilihan dibahas dalam bagian-bagian selanjutnya.
a. Memilih
strategi
Ketika
mengidentifikasi strategi pembelajaran untuk mata pelajaran yang akan dipilih diharuskan
untuk memilih 2 jenis: strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang
berpusat pada siswa. Strategi yang berpusat pada guru adalah kegiatan yang akan
digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran, sebagai misal, menyajikan sebuah konsep
dengan menampilkan sebuah video atau membaca sebuah kisah, atau menunjukan bagaimana
menkonjugasi sebuah kata kerja. Strategi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan
yang melibatkan siswa dalam belajar aktif seperti membahas kelebihan dan kekurangan
sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, mengambil foto digital dari sebuah
proses, atau membaca sebuah artikel koran.
Sebagian
besar mata pelajaran mencakup beberapa strategi guru dan siswa. Pertimbangan utama
ketika memilih strategi pengajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan
siswa mencapai standar dan tujuan. Selain itu, pertimbangkan pula gaya belajar dan
motivasi siswa saat guru memilih strategi untuk memastikan dengan lebih baik bahwa
guru memenuhi kebutuhan yang beragam dari para siswa. Tinjaulah model ARCS
untuk melihat apakah strategi guru akan menarik perhatian (attention) siswa, dianggap relevan (relevant) bagi kebutuhan mereka, berada pada tingkat yang sesuai untuk
membangun rasa percaya diri (confidence)
mereka, dan menghasilkan kepuasan (satisfaction)dari
apa yang mereka pelajari.
b. Memilih
Tekhnologi Dan Media
Para
sarjana sepakat bahwa memilih tekhnologi dan media yang sesuai bisa menjadi tugas
yang rumit mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para
pembelajar, dan tujuan belajar spesifik yang harus dicapai (Mc Alpine &
Weston, 1994). Dalam menguji permainan pendidikan, seseorang akan mencari praktik
yang relevan dan umpan balik perbaikan, tetapi ini tidak diharapkan dalam buku cerita
audio.
Rubrik
seleksi menyediakan prosedur yang sistematis untuk menilai kualitas dari tekhnologi
dan media yang spesifik. Tiap rubrik meliputi sekumpulan kriteria seleksi yang
konsisten serta kriteria untuk tehnologi dan media yang dirancang (misalnya,
perangkat lunak komputer, audio, visual).
Kriteria Rubrik Seleksi
1. Selaras
dengan standar, hasil, dan tujuan
2. Informasi
yang terbaru dan akurat
3. Bahasa
yang sesuai usia
4. Tingkat
ketertarikan dan keterlibatan
5. Kualitas
tekhnis
6. Mudah
digunakan (pengguna mungkin adalah siswa atau guru)
7. Bebas
bias
8. Panduan
pengguna dan arahan
c. Memilih,
Mengubah, atau Merancang Materi
Dalam memilih strategi dan jenis tekhnologi
serta media yang diperlukan dalam mata pelajaran, seseorang harus siap memilih materi
yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mata pelajaran. Langkah ini biasanya
melibatkan tiga pilihan : 1) memilih materi yang tersedia, 2) mengubah materi
yang ada, dan 3) merancang materi baru.
1) Memilih
materi yang tersedia
Mayoritas
materi pengajaran yang digunakan oleh para guru adalah “siap pakai” – yaitu siap
digunakan dan tersedia mulai dari sekolah, distrik, atau sumber yang bisa diakses
lainnya. Banyak dari sumber ini adalah gratis atau tidak mahal. Cara mempertimbangkan
mengenai memilih materi yang tepat yaitu :
a. Melibatkan
spesialis tekhnologi/ media
Cara
ini bisa diawali dengan menemui spesialis teknologi atau media. Setelah itu memberi
penjelasan singkat kepada spesialis tentang tujuan belajar, strategi pengajaran,
dan format media yang diinginkan. Setelah spesialis mendapatkan gagasan yang
lebih baik mengenai kebutuhan kita, penyusunan bisa dilakukan untuk memeriksa materi
yang sesuai dari perpustakaan atau pusat media yang ada di sekolah atau koleksi
media lainnya (publik, akademik, dan regional).
b. Melibatkan
guru-guru lainnya
Melibatkan
guru yang berpengalaman merupakan hal yang sangat penting, karena pengetahuan mereka
tentang media dan materi alternative memberi kemampuan yang lebih kritis dalam menganalisis
sumber daya pendidikan. Keuntungan yang lain dari kerjasama dengan guru-guru
yang berpengalaman adalah dapat berbagi gagasan mengenai penggunaan materi di
ruang kelas dan secara kolektif memiliki waktu yang lebih cepat dalam memperoleh
materi.
Terdapat tiga jenis
panduan yang bisa membantu dalam memilih media, yaitu: panduan komprehensif,
panduan selektif, dan panduan evaluatif.
1. Panduan
komprehensif
Seperti A-V Online dan Bowker’s Complete Video
Guide, membantu dalam mengidentifikasi cakupan kemungkinan yang ada. A-V online merupakan sebuah database berisi ribuan material
pendidikan, informasi, dan documenter yang tersedia secara online dan dalam bentuk CD ROM. Database
tersebut meliputi beragam format media, seperti video, audio, transparan
OHP, dan peralatan multimedia. Panduan komprehensif memiliki kekurangan yaitu
menyertakan item yang berkualitas
buruk dan sulit untuk menemukan judul yang diinginkan, dan lebih baiknya dalam
penggunaan panduan ini hanya untuk me-review
materi.
2. Panduan
selektif
Seperti Only the Best Computer Program, Best Video
for Children and Young Adult, dan The
Elementary School Library Collection merupakan kompilasi dari materi
pengajaran “terbaik”, salah satu keuntungan dari panduan selektif adalah bahwa
waktu telah membuktikan yang “terbaik” muncul dari perbandingan dengan produk-produk
sejenis di pasaran. Kerugian dari penggunaan panduan selektif ini adalah bahwa
selama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses tersebut, beberapa item mungkin telah menjadi usang dan item lebih baru yang berkualitas bagus
mungkin tidak disertakan.
3. Panduan
evaluatif
Seperti Booklist, School Library Journal, Choise, dan
Video Rating Guide, adalah yang
terbaru dan membuat untuk dapat memperoleh materi baru. Sumber tinjauan
evaluatif lainnya yaitu database Gateway
to Educational Materials (GEM) international, yang disponsori pleh
Departemen Pendidikan AS. GEM berisi sumber daya pendidikan, seperti rencana
mata pelajaran, unit tematik, dan material siswa. Komponen kunci dari GEM
adalah setiap sumber daya harus ditinjau dan sesuai dengan standar yang
diperinci sebelum ditambahkan ke dalam koleksi.
2) Mengubah
Materi yang Ada
Teknologi
menyediakan sejumlah pilihan untuk mengubah materi yang ada. Ada peringatan
jika hendak mengubah material yang diproduksi secara komersial dan peringatan
mengenai menggunakan produk komersial secara umum: memastikan penanganan dan
penggunaan materi tersebut tidak melanggar hak cipta.
Untungnya, banyak
sumber daya pendidikan tersedia dalam bentuk file digital bebas-hak cipta atau
dalam bentuk salinan kertas. Material
digital secara khusus ditemukan pada situs web pendidikan yang menyediakan
sumber daya yang bisa diunduh. Contoh sumber-sumber daya adalah selembaran mata
pelajaran mata pelajaran yanag disimpan dalam bentuk file teks, presentasi PowerPoint guru, spreadsheet
Excel yang diformat untuk masukkan data (data
entry) yang mudah. Sumber-sember daya yang disimpan dalam bentuk file aplikasi (misalnya, teks, spreadsheet) bis dimodifikasi dengan
membuka dengan peranti atau perangkat lunak aplikasi dan menyimpan file yang direvisi.
3) Merancang
materi baru
Ketika
materi yang sudah jadi tidak tersedia, atau material yang ada tidak bisa
dimodifikasi dengan mudah, maka harus merancang materi mata pelajaran sendiri.
Hal ini bisa dimulai dengan mencentak diagram flip atau transparan OHP hingga menggunakan computer untuk membuat
selembaran yang diproses word, presentasi
PowerPoint, atau sebuah WebQuest online.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
1. Strategi
pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD menurut kelompok kami
adalah belajar kooperatif. Kami memilih
strategi pembelajaran tersebut karena strategi ini dapat meningkatkan kemampuan
berfikir siswa dan mendorong siswa untuk lebih aktif serta lebih mudah mengerti
materi jika belajar dengan siswa lainnya.
2. Cara
memilih strategi, tekhnologi, media,dan materi dalam model ASSURE.
a. Memilih
Strategi
Pertimbangan utama
ketika memilih strategi pengajaran dalam model ASSURE adalah bahwa strategi
tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan. Strategi yang
berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar
aktif, seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan
pencarian internet, mengambil foto digital dari sebuah proses, atau membaca
sebuah artikel koran. Pertimbangkan pula gaya belajar dan motivasi siswa untuk
memastikan strategi yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dari
siswa. Untuk melihat strategi menarik atau tidak dengan memperhatikan ARCS (Attention, Relevant, Confidence,
Satisfaction).
b. Memilih
teknologi dan media
Cara memilih tekhnologi
dan media dalam model ASSURE adalah dengan memperhatikan rubrik kriteria
seleksi.
c. Memilih
materi
Cara memilih materi adalah
dengan cara memperhatikan materi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mata
pelajaran. Langkah ini biasanya melibatkan tiga pilihan: 1) memilih materi yang
tersedia, 2) mengubah materi yang ada, dan 3) merancang materi baru.
DAFTAR REFERENSI
Smaldino,
Sharon E et al. 2008. Instructional Technology and Media for
Learning : Tekhnologi
Pembelajaran
dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar