Kamis, 28 Mei 2015

Strategi Pembelajaran Model ASSURE



MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran Berbasis ICT
Dosen Pengampu : Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., MT., M.Sc.























Disusun oleh :
1.      Utami Saraswati                             131134020
2.      Yohanes Sigit Tri Wahyudi            131134036
3.      Agustinus Nugrahanto                   131134097
4A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015







BAB I
PENDAHULUAN
I.                   Latar Belakang
Strategi pembelajaran adalah pola umum interaksi guru-siswa dalam mencapai tujuan. Terdapat dua strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.  Dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, guru merupakan fokusnya yang bertindak mengarahkan belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan. Untuk membantu guru dalam mendekati situasi belajar diperkenalkan model perencanaan ASSURE. Model tersebut membantu guru menentukan  teknologi dan media yang bisa diterapkan. Dalam strategi yang berpusat pada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan panduan saat para siswa terlibat dalam aktivitas dan pengalaman belajar yang diarahkan oleh siswa.
Seluruh pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan cermat. Mengajar dengan tekhnologi dan media pembelajaran tentu saja tidak dikecualikan. Beberapa aspek dari pengajaran dan pembelajaran telah konsisten bertahun-tahun, seperti tahap-tahap progresif atau “kegiatan instruksional”. Penelitian telah menunjukkan bahwa mata pelajaran yang dirancang baik diawali dengan timbulnya minat siswa dan kemudian berlanjut pada penyajian material baru, melibatkan para siswa dalam praktek dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang relevan. Model ASSURE menggabungkan semua kegiatan instruksional itu. Model ASSURE dirancang untuk membantu para guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas.








II.                Rumusan Masalah
1.      Apa strategi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD ?
2.      Bagaimanakah memilih strategi, tekhnologi, media, dan materi dalam model ASSURE ?

III.             Tujuan
1.      Mengetahui strategi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD.
2.      Cara memilih strategi, tekhnologi, media,dan materi dalam model ASSURE.























BAB II
PEMBAHASAN

I.                   STRATEGI PEMBELAJARAN
Belajar Kooperatif
Penelitian telah lama mendukung pernyataan bahwa para siswa belajar  dari pelajar lainnya satu sama lain ketika mereka mengerjakan proyek sebagai sebuah tim. Belajar kooperatif merupakan strategi pengelompokkan di mana para siswa bekerja sama untuk saling mendapat keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya. Kelompok belajar kooperatif membutuhkan beberapa hal agar berhasil, yaitu :
a.       Para anggota yang memandang peran mereka sebagai bagian dari keseluruhan tim
b.      Keterlibatan interaktif  di antara anggota kelompok
c.       Akuntabilitas individual dan kelompok
d.      Anggota yang memiliki keterampilan antarpersonal dan kepemimpinan
e.       Kemampuan memahami belajar personal dan fungsi kelompok
Para pendidik meyakini bahwa situasi belajar kooperatif mirip dengan keharusan kerja sama sosial di dunia kerja di masa depan. Kompetisi dalam ruang kelas mengganggu belajar siswa satu sama lain, sementara pembentukan kelompok kooperatif memungkinkan para siswa mendapatkan pengetahuan satu sama lain.
Anda bisa menciptakan kelompok kooperatif formal yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan belajar spesifik akan tercapai. Kelompok-kelompok belajar kooperatif ini bisa bersifat formal dan informal. Kelompok yang bersifat formal adalah kelompok yang dibuat di kelas, sedangkan yang bersifat informal kelompok yang dibuat oleh siswa sendiri dengan bekerja sama dengan siswa lain untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Belajar kooperatif tidak hanya dengan mendiskusikan materi teks dan menyaksikan media tetapi juga dengan  membuat media, misalnya dengan membuat presentasi video.

            Keuntungan :
-          Manfaat belajar. Mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang beragam memberikan keuntungan bagi seluruh siswa.
-          Formal atau informal. Kelompok bisa bersifat formal atau informalberdasarkan kebutuhan belajar.
-          Kesempatan belajar. Kelompok berjangka panjang bisa dibuat, yang menciptakan kesempatan belajar yang beragam.
-          Area konten. Seluruh area konten bisa disertakan dalam aktivitas belajar kelompok.

Keterbatasan :
-          Keterbatasan ukuran. Kelompok harus tetap berukuran kecil, sebab jika tidak, belajar akan menjadi tidak seimbang.
-          Berpotensi berlebihan-digunakan. Sebagai sebuah strategi, belajar kooperatif bisa digunakan secara berlebihan dan bisa kehilangan keefektifannya.
-          Keterbatasan anggota kelompok. Pengelompokkan berdasarkan satu kemampuan saja tidak meningkatkan kesempatan belajar bagi seluruh anggota.

Cara penerapan :
Guru menyiapkan kartu dengan symbol yang berbeda antara 2 sisi, pada sisi pertama diberi simbol angka dan yang sisi satunya diberi simbol gambar. Masing-masing siswa mendapatkan 1 kartu. Setelah itu siswa berkumpul dalam kelompok sesuai dengan sisi gambar yang sama dan menghafalkan anggota kelompoknya. Kemudian, siswa berkumpul sesuai dengan sisi angka yang terdapat dalam kartu dan mempelajari materi yang diberikan oleh gurunya dimana setiap angka memiliki materi yang berbeda-beda. Setelah selesai mempelajari materi, siswa kembali berkumpul dengan kelompok awal yaitu kelompok yang sesuai dengan sisi gambar. Dalam kelompok tersebut, siswa saling mengkomunikasikan materi yang telah dipelajari.

II.                MEMILIH STRATEGI, TEKHNOLOGI, MEDIA, DAN MATERI
Dalam menyusun mata pelajaran yang efektif yang mendukung pembelajaran melalui penggunaan tekhnologi dan media yang sesuai adalah pemilihan strategi, tekhnologi, dan media pengajaran, dan material mata pelajaran secara sistematis. Panduan untuk melengkapi setiap aspek dalam proses pemilihan dibahas dalam bagian-bagian selanjutnya.
a.       Memilih strategi
Ketika mengidentifikasi strategi pembelajaran untuk mata pelajaran yang akan dipilih diharuskan untuk memilih 2 jenis: strategi yang berpusat pada guru dan strategi yang berpusat pada siswa. Strategi yang berpusat pada guru adalah kegiatan yang akan digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran, sebagai misal, menyajikan sebuah konsep dengan menampilkan sebuah video atau membaca sebuah kisah, atau menunjukan bagaimana menkonjugasi sebuah kata kerja. Strategi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, mengambil foto digital dari sebuah proses, atau membaca sebuah artikel koran.
Sebagian besar mata pelajaran mencakup beberapa strategi guru dan siswa. Pertimbangan utama ketika memilih strategi pengajaran adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan. Selain itu, pertimbangkan pula gaya belajar dan motivasi siswa saat guru memilih strategi untuk memastikan dengan lebih baik bahwa guru memenuhi kebutuhan yang beragam dari para siswa. Tinjaulah model ARCS untuk melihat apakah strategi guru akan menarik perhatian (attention) siswa, dianggap relevan (relevant) bagi kebutuhan mereka, berada pada tingkat yang sesuai untuk membangun rasa percaya diri (confidence) mereka, dan menghasilkan kepuasan (satisfaction)dari apa yang mereka pelajari.

b.      Memilih Tekhnologi Dan Media
Para sarjana sepakat bahwa memilih tekhnologi dan media yang sesuai bisa menjadi tugas yang rumit mempertimbangkan kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para pembelajar, dan tujuan belajar spesifik yang harus dicapai (Mc Alpine & Weston, 1994). Dalam menguji permainan pendidikan, seseorang akan mencari praktik yang relevan dan umpan balik perbaikan, tetapi ini tidak diharapkan dalam buku cerita audio.
Rubrik seleksi menyediakan prosedur yang sistematis untuk menilai kualitas dari tekhnologi dan media yang spesifik. Tiap rubrik meliputi sekumpulan kriteria seleksi yang konsisten serta kriteria untuk tehnologi dan media yang dirancang (misalnya, perangkat lunak komputer, audio, visual).
Kriteria Rubrik Seleksi
1.      Selaras dengan standar, hasil, dan tujuan
2.      Informasi yang terbaru dan akurat
3.      Bahasa yang sesuai usia
4.      Tingkat ketertarikan dan keterlibatan
5.      Kualitas tekhnis
6.      Mudah digunakan (pengguna mungkin adalah siswa atau guru)
7.      Bebas bias
8.      Panduan pengguna dan arahan
c.       Memilih, Mengubah, atau Merancang Materi
Dalam memilih strategi dan jenis tekhnologi serta media yang diperlukan dalam mata pelajaran, seseorang harus siap memilih materi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mata pelajaran. Langkah ini biasanya melibatkan tiga pilihan : 1) memilih materi yang tersedia, 2) mengubah materi yang ada, dan 3) merancang materi baru.
1)      Memilih materi yang tersedia
Mayoritas materi pengajaran yang digunakan oleh para guru adalah “siap pakai” – yaitu siap digunakan dan tersedia mulai dari sekolah, distrik, atau sumber yang bisa diakses lainnya. Banyak dari sumber ini adalah gratis atau tidak mahal. Cara mempertimbangkan mengenai memilih materi yang tepat yaitu :
a.       Melibatkan spesialis tekhnologi/ media
Cara ini bisa diawali dengan menemui spesialis teknologi atau media. Setelah itu memberi penjelasan singkat kepada spesialis tentang tujuan belajar, strategi pengajaran, dan format media yang diinginkan. Setelah spesialis mendapatkan gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan kita, penyusunan bisa dilakukan untuk memeriksa materi yang sesuai dari perpustakaan atau pusat media yang ada di sekolah atau koleksi media lainnya (publik, akademik, dan regional).
b.      Melibatkan guru-guru lainnya
Melibatkan guru yang berpengalaman merupakan hal yang sangat penting, karena pengetahuan mereka tentang media dan materi alternative memberi kemampuan yang lebih kritis dalam menganalisis sumber daya pendidikan. Keuntungan yang lain dari kerjasama dengan guru-guru yang berpengalaman adalah dapat berbagi gagasan mengenai penggunaan materi di ruang kelas dan secara kolektif memiliki waktu yang lebih cepat dalam memperoleh materi.
c.       Menyurvei panduan referensi sumber dan media
Terdapat tiga jenis panduan yang bisa membantu dalam memilih media, yaitu: panduan komprehensif, panduan selektif, dan panduan evaluatif.
1.      Panduan komprehensif
Seperti A-V Online dan Bowker’s Complete Video Guide, membantu dalam mengidentifikasi cakupan kemungkinan yang ada. A-V online merupakan sebuah database berisi ribuan material pendidikan, informasi, dan documenter yang tersedia secara online dan dalam bentuk CD ROM. Database tersebut meliputi beragam format media, seperti video, audio, transparan OHP, dan peralatan multimedia. Panduan komprehensif memiliki kekurangan yaitu menyertakan item yang berkualitas buruk dan sulit untuk menemukan judul yang diinginkan, dan lebih baiknya dalam penggunaan panduan ini hanya untuk me-review materi.
2.      Panduan selektif
Seperti Only the Best Computer Program, Best Video for Children and Young Adult, dan The Elementary School Library Collection merupakan kompilasi dari materi pengajaran “terbaik”, salah satu keuntungan dari panduan selektif adalah bahwa waktu telah membuktikan yang “terbaik” muncul dari perbandingan dengan produk-produk sejenis di pasaran. Kerugian dari penggunaan panduan selektif ini adalah bahwa selama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses tersebut, beberapa item mungkin telah menjadi usang dan item lebih baru yang berkualitas bagus mungkin tidak disertakan.
3.      Panduan evaluatif
Seperti Booklist, School Library Journal, Choise, dan Video Rating Guide, adalah yang terbaru dan membuat untuk dapat memperoleh materi baru. Sumber tinjauan evaluatif lainnya yaitu database Gateway to Educational Materials (GEM) international, yang disponsori pleh Departemen Pendidikan AS. GEM berisi sumber daya pendidikan, seperti rencana mata pelajaran, unit tematik, dan material siswa. Komponen kunci dari GEM adalah setiap sumber daya harus ditinjau dan sesuai dengan standar yang diperinci sebelum ditambahkan ke dalam koleksi.
2)      Mengubah Materi yang Ada
Teknologi menyediakan sejumlah pilihan untuk mengubah materi yang ada. Ada peringatan jika hendak mengubah material yang diproduksi secara komersial dan peringatan mengenai menggunakan produk komersial secara umum: memastikan penanganan dan penggunaan materi tersebut tidak melanggar hak cipta.
Untungnya, banyak sumber daya pendidikan tersedia dalam bentuk file digital bebas-hak cipta atau dalam  bentuk salinan kertas. Material digital secara khusus ditemukan pada situs web pendidikan yang menyediakan sumber daya yang bisa diunduh. Contoh sumber-sumber daya adalah selembaran mata pelajaran mata pelajaran yanag disimpan dalam bentuk file teks, presentasi PowerPoint  guru, spreadsheet Excel yang diformat untuk masukkan data (data entry) yang mudah. Sumber-sember daya yang disimpan dalam bentuk file aplikasi (misalnya, teks, spreadsheet) bis dimodifikasi dengan membuka dengan peranti atau perangkat lunak aplikasi dan menyimpan file yang direvisi.
3)      Merancang materi baru
Ketika materi yang sudah jadi tidak tersedia, atau material yang ada tidak bisa dimodifikasi dengan mudah, maka harus merancang materi mata pelajaran sendiri. Hal ini bisa dimulai dengan mencentak diagram flip atau transparan OHP hingga menggunakan computer untuk membuat selembaran yang diproses word, presentasi PowerPoint,  atau sebuah WebQuest online.


BAB III
PENUTUP

I.                   KESIMPULAN
1.      Strategi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di SD menurut kelompok kami adalah  belajar kooperatif. Kami memilih strategi pembelajaran tersebut karena strategi ini dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa dan mendorong siswa untuk lebih aktif serta lebih mudah mengerti materi jika belajar dengan siswa lainnya.
2.      Cara memilih strategi, tekhnologi, media,dan materi dalam model ASSURE.
a.       Memilih Strategi
Pertimbangan utama ketika memilih strategi pengajaran dalam model ASSURE adalah bahwa strategi tersebut sebaiknya menyebabkan siswa mencapai standar dan tujuan. Strategi yang berpusat pada siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam belajar aktif, seperti membahas kelebihan dan kekurangan sebuah topik, melaksanakan pencarian internet, mengambil foto digital dari sebuah proses, atau membaca sebuah artikel koran. Pertimbangkan pula gaya belajar dan motivasi siswa untuk memastikan strategi yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan yang beragam dari siswa. Untuk melihat strategi menarik atau tidak dengan memperhatikan ARCS (Attention, Relevant, Confidence, Satisfaction).
b.      Memilih teknologi dan media
Cara memilih tekhnologi dan media dalam model ASSURE adalah dengan memperhatikan rubrik kriteria seleksi.
c.       Memilih materi
Cara memilih materi adalah dengan cara memperhatikan materi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mata pelajaran. Langkah ini biasanya melibatkan tiga pilihan: 1) memilih materi yang tersedia, 2) mengubah materi yang ada, dan 3) merancang materi baru.


DAFTAR REFERENSI

Smaldino, Sharon E et al. 2008. Instructional Technology and Media for Learning : Tekhnologi
Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar